5 Tips Memilih Kucing Kualitas Show untuk Pemula
Susah-susah gampang memilih kucing-kucing terbaik kualitas show atau kontes. Beberapa bahkan tak sabar untuk membeli kucing impor secara langsung, walau sebelumnya tidak memiliki pengalaman merawat kucing.
Mengapa harus kucing kualitas show? pernah kami bahas disini http://prabucats.blogspot.com/2015/07/harga-kucing-yang-relatif.html
Susahnya adalah, urusan dengan cattery bukanlah semata urusan jual-beli, cattery yang memiliki reputasi tidak pernah memberikan kucing-kucingnya kepada sembarang orang. Bagi mereka urusan adopsi adalah urusan sakral, calon adopter di seleksi secara ketat dan lebih banyak yang ditolak. Hal ini pernah kami singgung di tulisan sebelumnya http://prabucats.blogspot.com/2015/07/bloodline-kucing.html
Maka saran kami adalah...
Pertama, beli kucing pertama dari cattery Indonesia yang memiki reputasi baik, jangan impor dahulu. Berikut ini adalah alasan-alasannya
- Membeli kucing import bagai beli kucing dalam karung, apalagi untuk pemula. Kita belum memiliki pengetahuan tentang cattery-cattery di luar sana. Sudah banyak kasus scam alias penipuan. Uang sudah di transfer, kucing tidak pernah dikirim. Hiii ngeri...
- Penipuan lain yang mungkin terjadi adalah dikirimnya kucing yang kualitasnya tidak memadai, bahkan cacat atau penyakitan. Hal ini sudah sering terjadi. Dikarenakan minimnya pengetahuan kita.
- Penipuan jenis lain : beda kucing antara yang difoto dan dikirim. Ini pun sudah sering terjadi. Keuntungan adopt dari cattery Indonesia adalah, kucingnya bisa dilihat secara langsung. Semua lebih transparan.
- Kualitas. Untuk catlover pemula, tentunya belum dikenal kiprahnya di dunia kucing, tidak mungkin mendapat kepercayaan untuk diberikan kucing dengan kualitas bagus. Karena semua butuh proses. Daripada mahal-mahal keluar biaya untuk kucing import dengan kualitas biasa saja, kucing kualitas show dari cattery Indonesia masih lebih baik.
- Jangan merusak nama baik Indonesia. Untuk yang belum pernah pelihara kucing, sebaiknya latihan dahulu pelihara kucing selama 1-2 tahun. Yang ditakutkan adalah, ketika menggunakan kucing impor untuk coba-coba, ternyata kaget dengan susahnya perawatan, mahalnya biaya-biaya makanan, kemudian bosan, maka kucing impor tersebut dengan mudahnya dijual. Alhasil nama baik Indonesia menjadi tidak dipercaya lagi oleh cattery-cattery dari luar. Karena mereka semua tidak suka kucingnya di jual lagi ke pihak lain.
Kedua, ikuti Diklat Dasar Cattery dari ICA
Beruntung kita hidup di Indonesia. Sepertinya hanya di Indonesia, yang ada diklat untuk catlover. Disini dengan mudah kita belajar ilmu genetika, pola warna, dan bahkan akhir-akhir ini disertai dengan belajar grooming. Karena di negara-negara lain harus belajar hal ini secara otodidak.
Disini kita juga mendapatkan dasar-dasar kualitas kucing, jadi membantu kita untuk mengetahui kualitas seekor kucing. Rugi kalau tidak mengikuti Diklat Dasar ini, karena mengikuti diklat dasar juga sebagai syarat untuk menjadi cattery ICA.
Jadwal diklat dasar cattery bisa dicek disini http://www.cattery.co.id/events/
Ketiga, mengikuti kontes internasional minimal selama satu tahun penuh
- Sebanyak apapun buku yang dibaca, konsultasi dengan expert, website-website bahkan jurnal yang dibaca, tidak akan bisa menggantikan experience dalam mengikuti show selama satu tahun penuh. Ikut show ya, bukan menonton show...
- Teori akan sempurna dengan praktek. Dengan mengikuti show selama satu tahun penuh, kita akan memiliki kemampuan menilai kualitas kucing dengan baik. Dengan ini kita tidak akan bisa ditipu oleh breeder-breeder yang tidak jujur. Kami sendiri pun pernah mengalami, membeli kucing dengan rahang underbite, namun di klaim sang breeder dengan kualitas show. Dengan sering mengikuti show, selama satu tahun penuh, kita akan relatif terhindar dari hal seperti ini.
- Dengan rajin mengikuti show, tentu kita akan memahami tentang bloodline kucing yang bagus. Akan mengetahui cattery-cattery di luar sana yang bagus. Juga akan tahu tentang cattery-cattery luar yang memiliki reputasi baik dan buruk, atau bahkan penipu. Tentu ini akan mengurangi berbagai risiko ketika kita akan impor nanti.
- Dengan rajin mengikuti show di ICA atau CFA, maka kita sejatinya sedang membangun reputasi dan kepercayaan para breeder untuk memberikan kucing yang terbaik. Konsistensi kita akan dinilai, begitu juga perkembangan kita, dan lain-lain. Ini semua akan menjadi pertimbangan.
- Jangankan minta ke cattery luar untuk kucing yang bagus, untuk cattery Indonesia yang baik pun biasanya tidak akan memberikan kucing kualitas kontes kepada pemula. Semuanya butuh proses. Tapi untuk cattery Indonesia, relatif lebih mudah. Dengan sudah mengikuti Diklat Cattery, biasanya akan memberikan kucing kualitas show. Cattery luar? jangan harap...
Keempat, Pilih Cattery yang tepat, yang mau dan mampu menjadi mentor
- Untuk cattery lokal, wajib datangi! Yang mau kita pelihara adalah kucing yang tidak murah, apalah arti tiket pesawat, bensin dan sebagainya. Toh hitung-hitung bisa sekalian silaturahmi. Tapi pastikan memang sudah minat serius dengan kucing di cattery tersebut, jangan kita membuang-buang waktu cattery tersebut, karena kurang etis. Kalau cattery luar memang agak susah untuk lihat langsung.
- Lihat secara langsung kondisi kucingnya. Cattery yang memiliki reputasi bagus, kucing-kucingnya terlihat sehat, bersih, gemuk-gemuk, bahagia. Akan terlihat jelas bedanya jika kucing-kucingnya kusam bulunya, mukanya suram, murung terlihat tidak bahagia. Ingat, cattery tempat kita adopt adalah calon mentor, pilih calon mentor yang terbukti bisa membuktikan perawatan kucingnya dengan baik.
- Breeding Program. Lihat bloodline parent stock, tidak mesti harus import ya... Tapi cattery yang memiliki reputasi bagus pasti disiplin dengan bloodline. Tidak asal breeding, dan selalu memperbarui serta memperbaiki bloodline.
- Gelar Parent Stock. Jika di cattery tersebut ada kucing bergelar GC NW atau GC RW, bisa dipastikan memiliki parent stock import yang baik. Karena gelar tersebut hanya bisa didapat di luar Indonesia, dan tentunya cattery luar tidak akan mudah mempercayakan kucing-kucing dengan gelar tersebut. Ada juga kucing gelar GC DW, berarti cattery tersebut juga memiliki parent stock baik, dan care dengan penampilan kucing karena pasti rajin mengikuti show di Indonesia (atau di international division). Atau minimal gelar GC sudah relatif baik. Walau belum tentu semua yang belum bergelar itu tidak baik, tapi dengan adanya gelar relatif lebih terbukti karena melibatkan penilaian juri.
- Lihat konsistensi hasil breedingnya. Apakah baik, atau meleset jauh dari parent stock nya. Bagaimana prestasi anak-anak kucing hasil breedingnya (bukan parent stock importnya) ketika kontes?
- Komitmen untuk membimbing. Terbuka untuk diskusi dan lain-lain. Atau mungkin untuk mengajari grooming. Tentunya grooming dasar untuk perawatan sehari-hari, untuk grooming show biasanya cattery akan mengadakan kursus tertentu, atau merekomendasikan kursus. Termasuk sharing masalah bloodline, program breeding, genetik, fenotip, perawatan dan kesehatan kucing, serta semua hal lainnya.
- Untuk adopt dari cattery luar biasanya orang kita selalu tergiur nama besar. Ada benarnya juga, namun tetap perhatikan kualitas kucingnya. Both bloodline and fenotipe are important!
Kelima, bersabar!
- Walau budget untuk impor kucing ada, bersabarlah... Karena kunci sukses cattery adalah bersabar.
Oke, sudah dapat nih cattery idaman saya. tapi selalu tidak ada kucing available? alasannya di keep semua? padahal sepertinya ada yang available?
- cattery dengan reputasi bagus memang hampir tidak pernah ada available. Kalaupun ada, cepat sekali adopted
- alasan di keep semua, bisa jadi benar, bisa jadi tidak. Mungkin karena mereka belum percaya sepenuhnya dengan kita. Termasuk kalau ada yang available. Pengalaman di Prabu Cattery sendiri, ketika memajang kucing available bisa dengan waktu yang lama. Bukan karena tidak ada calon adopter, tapi beberapa calon adopter yang meminati masih belum sesuai kriteria kami. Kalau kejadiannya seperti ini, kita harus bersabar untuk meyakinkan cattery nya..
- Nah, kalau memang belum ada yang available, dan cattery nya sudah sreg dengan kita, biasanya selalu mengakhiri percakapan dengan "keep in touch". Kalau begitu ya berarti memang harus bersabar menunggu. Percayalah, menunggu sampai 1 tahun sekalipun worth it. Pengalaman kami dulu menunggu Don Jon adalah 1,5 tahun, Chilli 1 tahun.
Sekian sharingnya, semoga berguna :)
Mengapa harus kucing kualitas show? pernah kami bahas disini http://prabucats.blogspot.com/2015/07/harga-kucing-yang-relatif.html
Susahnya adalah, urusan dengan cattery bukanlah semata urusan jual-beli, cattery yang memiliki reputasi tidak pernah memberikan kucing-kucingnya kepada sembarang orang. Bagi mereka urusan adopsi adalah urusan sakral, calon adopter di seleksi secara ketat dan lebih banyak yang ditolak. Hal ini pernah kami singgung di tulisan sebelumnya http://prabucats.blogspot.com/2015/07/bloodline-kucing.html
Maka saran kami adalah...
Pertama, beli kucing pertama dari cattery Indonesia yang memiki reputasi baik, jangan impor dahulu. Berikut ini adalah alasan-alasannya
- Membeli kucing import bagai beli kucing dalam karung, apalagi untuk pemula. Kita belum memiliki pengetahuan tentang cattery-cattery di luar sana. Sudah banyak kasus scam alias penipuan. Uang sudah di transfer, kucing tidak pernah dikirim. Hiii ngeri...
- Penipuan lain yang mungkin terjadi adalah dikirimnya kucing yang kualitasnya tidak memadai, bahkan cacat atau penyakitan. Hal ini sudah sering terjadi. Dikarenakan minimnya pengetahuan kita.
- Penipuan jenis lain : beda kucing antara yang difoto dan dikirim. Ini pun sudah sering terjadi. Keuntungan adopt dari cattery Indonesia adalah, kucingnya bisa dilihat secara langsung. Semua lebih transparan.
- Kualitas. Untuk catlover pemula, tentunya belum dikenal kiprahnya di dunia kucing, tidak mungkin mendapat kepercayaan untuk diberikan kucing dengan kualitas bagus. Karena semua butuh proses. Daripada mahal-mahal keluar biaya untuk kucing import dengan kualitas biasa saja, kucing kualitas show dari cattery Indonesia masih lebih baik.
- Jangan merusak nama baik Indonesia. Untuk yang belum pernah pelihara kucing, sebaiknya latihan dahulu pelihara kucing selama 1-2 tahun. Yang ditakutkan adalah, ketika menggunakan kucing impor untuk coba-coba, ternyata kaget dengan susahnya perawatan, mahalnya biaya-biaya makanan, kemudian bosan, maka kucing impor tersebut dengan mudahnya dijual. Alhasil nama baik Indonesia menjadi tidak dipercaya lagi oleh cattery-cattery dari luar. Karena mereka semua tidak suka kucingnya di jual lagi ke pihak lain.
Kedua, ikuti Diklat Dasar Cattery dari ICA
Beruntung kita hidup di Indonesia. Sepertinya hanya di Indonesia, yang ada diklat untuk catlover. Disini dengan mudah kita belajar ilmu genetika, pola warna, dan bahkan akhir-akhir ini disertai dengan belajar grooming. Karena di negara-negara lain harus belajar hal ini secara otodidak.
Disini kita juga mendapatkan dasar-dasar kualitas kucing, jadi membantu kita untuk mengetahui kualitas seekor kucing. Rugi kalau tidak mengikuti Diklat Dasar ini, karena mengikuti diklat dasar juga sebagai syarat untuk menjadi cattery ICA.
Jadwal diklat dasar cattery bisa dicek disini http://www.cattery.co.id/events/
Ketiga, mengikuti kontes internasional minimal selama satu tahun penuh
- Sebanyak apapun buku yang dibaca, konsultasi dengan expert, website-website bahkan jurnal yang dibaca, tidak akan bisa menggantikan experience dalam mengikuti show selama satu tahun penuh. Ikut show ya, bukan menonton show...
- Teori akan sempurna dengan praktek. Dengan mengikuti show selama satu tahun penuh, kita akan memiliki kemampuan menilai kualitas kucing dengan baik. Dengan ini kita tidak akan bisa ditipu oleh breeder-breeder yang tidak jujur. Kami sendiri pun pernah mengalami, membeli kucing dengan rahang underbite, namun di klaim sang breeder dengan kualitas show. Dengan sering mengikuti show, selama satu tahun penuh, kita akan relatif terhindar dari hal seperti ini.
- Dengan rajin mengikuti show, tentu kita akan memahami tentang bloodline kucing yang bagus. Akan mengetahui cattery-cattery di luar sana yang bagus. Juga akan tahu tentang cattery-cattery luar yang memiliki reputasi baik dan buruk, atau bahkan penipu. Tentu ini akan mengurangi berbagai risiko ketika kita akan impor nanti.
- Dengan rajin mengikuti show di ICA atau CFA, maka kita sejatinya sedang membangun reputasi dan kepercayaan para breeder untuk memberikan kucing yang terbaik. Konsistensi kita akan dinilai, begitu juga perkembangan kita, dan lain-lain. Ini semua akan menjadi pertimbangan.
- Jangankan minta ke cattery luar untuk kucing yang bagus, untuk cattery Indonesia yang baik pun biasanya tidak akan memberikan kucing kualitas kontes kepada pemula. Semuanya butuh proses. Tapi untuk cattery Indonesia, relatif lebih mudah. Dengan sudah mengikuti Diklat Cattery, biasanya akan memberikan kucing kualitas show. Cattery luar? jangan harap...
Keempat, Pilih Cattery yang tepat, yang mau dan mampu menjadi mentor
- Untuk cattery lokal, wajib datangi! Yang mau kita pelihara adalah kucing yang tidak murah, apalah arti tiket pesawat, bensin dan sebagainya. Toh hitung-hitung bisa sekalian silaturahmi. Tapi pastikan memang sudah minat serius dengan kucing di cattery tersebut, jangan kita membuang-buang waktu cattery tersebut, karena kurang etis. Kalau cattery luar memang agak susah untuk lihat langsung.
- Lihat secara langsung kondisi kucingnya. Cattery yang memiliki reputasi bagus, kucing-kucingnya terlihat sehat, bersih, gemuk-gemuk, bahagia. Akan terlihat jelas bedanya jika kucing-kucingnya kusam bulunya, mukanya suram, murung terlihat tidak bahagia. Ingat, cattery tempat kita adopt adalah calon mentor, pilih calon mentor yang terbukti bisa membuktikan perawatan kucingnya dengan baik.
- Breeding Program. Lihat bloodline parent stock, tidak mesti harus import ya... Tapi cattery yang memiliki reputasi bagus pasti disiplin dengan bloodline. Tidak asal breeding, dan selalu memperbarui serta memperbaiki bloodline.
- Gelar Parent Stock. Jika di cattery tersebut ada kucing bergelar GC NW atau GC RW, bisa dipastikan memiliki parent stock import yang baik. Karena gelar tersebut hanya bisa didapat di luar Indonesia, dan tentunya cattery luar tidak akan mudah mempercayakan kucing-kucing dengan gelar tersebut. Ada juga kucing gelar GC DW, berarti cattery tersebut juga memiliki parent stock baik, dan care dengan penampilan kucing karena pasti rajin mengikuti show di Indonesia (atau di international division). Atau minimal gelar GC sudah relatif baik. Walau belum tentu semua yang belum bergelar itu tidak baik, tapi dengan adanya gelar relatif lebih terbukti karena melibatkan penilaian juri.
- Lihat konsistensi hasil breedingnya. Apakah baik, atau meleset jauh dari parent stock nya. Bagaimana prestasi anak-anak kucing hasil breedingnya (bukan parent stock importnya) ketika kontes?
- Komitmen untuk membimbing. Terbuka untuk diskusi dan lain-lain. Atau mungkin untuk mengajari grooming. Tentunya grooming dasar untuk perawatan sehari-hari, untuk grooming show biasanya cattery akan mengadakan kursus tertentu, atau merekomendasikan kursus. Termasuk sharing masalah bloodline, program breeding, genetik, fenotip, perawatan dan kesehatan kucing, serta semua hal lainnya.
- Untuk adopt dari cattery luar biasanya orang kita selalu tergiur nama besar. Ada benarnya juga, namun tetap perhatikan kualitas kucingnya. Both bloodline and fenotipe are important!
Kelima, bersabar!
- Walau budget untuk impor kucing ada, bersabarlah... Karena kunci sukses cattery adalah bersabar.
Oke, sudah dapat nih cattery idaman saya. tapi selalu tidak ada kucing available? alasannya di keep semua? padahal sepertinya ada yang available?
- cattery dengan reputasi bagus memang hampir tidak pernah ada available. Kalaupun ada, cepat sekali adopted
- alasan di keep semua, bisa jadi benar, bisa jadi tidak. Mungkin karena mereka belum percaya sepenuhnya dengan kita. Termasuk kalau ada yang available. Pengalaman di Prabu Cattery sendiri, ketika memajang kucing available bisa dengan waktu yang lama. Bukan karena tidak ada calon adopter, tapi beberapa calon adopter yang meminati masih belum sesuai kriteria kami. Kalau kejadiannya seperti ini, kita harus bersabar untuk meyakinkan cattery nya..
- Nah, kalau memang belum ada yang available, dan cattery nya sudah sreg dengan kita, biasanya selalu mengakhiri percakapan dengan "keep in touch". Kalau begitu ya berarti memang harus bersabar menunggu. Percayalah, menunggu sampai 1 tahun sekalipun worth it. Pengalaman kami dulu menunggu Don Jon adalah 1,5 tahun, Chilli 1 tahun.
Sekian sharingnya, semoga berguna :)
0 comments:
Post a Comment